cerita hati, 01 April 2015 setelah meeting MBP

BY Unknown No comments

Ibu..
Malam ini mataku menyimak banyak hal. Ada banyak motivasi teman2ku dikampus ketika mereka neologism untuk kuliah. Ada yang karena ingin naik jabatan di tempat kerjanya makanya mereka kuliah. Ada yang berpandangan bahwa dengan kuliah dan memiliki gelar sarjana mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari yang sekarang terima dengan salary yang diharapkan. Ada yang kuliah karena gengsi, ada yang ikut2an teman2 nya, ada yang ingin mempunyai teman saja, ada juga yang ingin mencari jodoh di kampus. Mereka memiliki banyak motif untuk kuliah bu, dan motivasi ku ingin kuliah karena aku rindu suasana belajar, aku ingin terus belajar dan mendapatkan ilmu bu, aku tau bahwasanya ilmu bisa kita pelajari dimana saja. Tapi sedari aku lulus SMA di tahun 2009 aku ingin melanjutkan pendidikan ku. Awalnya aku sama seperti kebanyakan orang, bahwa dengan kuliah Dan mendapatkan gelar sarjana aku bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang besar. Dengan begitu aku bisa mewujudkan semua keinginan Dan harapan mungkin bu, juga harapan bapak. Aku tak ingin di masa kalian mulai menua dan sudah tak sekuat dahulu masih harus bersusah payah membiayai hidup. Biarkan saja itu menjadi tanggung jawab ku untuk mu, untuk kalian berdua. Tetapi keinginan ku untuk belajar jauh lebih besar bu, hingga aku tak lagi menghiraukan akankah setelah aku bergelar mendapatkan pekerjaan yang besar. Di kampus yang kebanyakan orang menghabiskan waktu tertawa bersama teman2. Tapi tidak dengan ku bu, aku kuliah dengan harus menanti dulu selama 3 tahun dan sudah hampir putus harapan ku untuk bisa melanjutkan sekolahku. Tapi Tuhan mendengar doaku bu. Doa yang selama ini hanya ku ucapkan dalam sanubariku.
Tidak seperti kebanyakan mahasiswa pada umumnya, aku adalah mahasiswa kelas karyawan, kuliah yang dijalani dimulai jam 18.30 malam dan berakhir jam 21.55 malam. Paginya aku bekerja kulakukan dengan semangat karena dengan begitu setiap akhir bulan aku mendapatkan gaji untuk biaya hidup dan biaya kuliahku. Tak pernah sekalipun aku ingin mengeluh lelah. Aku takut Kalau Aku mengeluh Tuhan akan murka dan mengurangi rejeki yang diberikan-NYA kepadaku. Sesibuk dan sebanyak apapun pekerjaan yang ku jalani tak akan menurunkan semangat ku untuk berangkat ke kampus,  untuk menyelesaikan tugas2 yang diberikan dosen di kampus. Kulakukan semuanya dengan penuh kesenangan hati. Ada kepuasan diri yang tak bisa dibayar oleh apapun ketika Aku bisa menjalani keduanya dengan balance. Meski tak pernah sedikitpun kata2 pujian keluar dari mu bu, Aku percaya doa mu selalu menyertai setiap langkahku. Aku ingat dulu sebelum aku kuliah, engkau sempat berucap sama seperti orangtua yang hanya pasrah. "Sudah neng, ga perlu kuliah. Karena perempuan pada akhirnya hanya akan mengurusi rumah tangga saja." Itu kenapa aku tak memberitahukan bahwa aku daftar kuliah, hingga satu hari sebelum perkuliahan dimulai baru aku menjelaskan semuanya kepada mu bu. Aku tak ingin berfikiran sesederhana itu bu. Aku ingin mencapai semua cita2 ku, semua mimpiku. Meski dengan jalan yang tertatih asal aku tetap melihat senyuman ibu dan bapak, itu sudah lebih dari cukup untuk menjadikanku kuat menjalani ini semua.
Bu,, hari ini sedikit duka terselip dihati ini. Setelah perjalanan seharian untuk menyelesaikan tugas diperkerjaan aku masih terus memupuk semangat untuk bisa hadir mengikuti perkuliahan. Sayangnya aku hadir di 10 menit mata kuliah akan berakhir. Aku sama sekali tidak berani mengetuk pintu kelas untuk minta izin masuk. Aku hanya berani menunggu dosen menuntaskan penyampaian materi di kelas. lalu aku menyapa beliau untuk menanyakan, dan bu.. beliau hanya melewatiku begitu saja. Terbesit sedih seketika. Usahaku untuk bisa ikut perkuliahan tak sedikitpun dilihat. Aku paham ada rules yang memang sudah di sepakati dan tidak ada alasan apapun untuk tidak bisa mengikuti perkuliahan. Tapi tahukah beliau bahwasanya akupun tak ingin melewatkan seharipun untuk tidak mengikuti materI kuliah. Tahukah beliau kalau aku berkejar-kejaran dengan waktu dan bus kota agar aku dapat hadir tepat waktu. Tapi hal ini tak kan menyurutkan sedikitpun semangat ku untuk terus belajar bu. Aku terus berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Aku ingin membuktikan bahwasanya masih ada mahasiswanya yang ingin sekali belajar, bahwa nantinya ini akan menjadi cerita hidupku kelak.